Rabu, 30 November 2011

TUGAS KKPI (TP 7.0)

TUGAS KKPI



Sabtu, 05 November 2011

TUGAS KKPI

Membuat aplikasi
Seringkali dalam membuat aplikasi dalam lingkungan Visual Basic, kita sudah disuguhkan dengan bentuk jendela dengan tampilan yang sama. Bagaimana kalau kita ingin membuat bentuk tampilan jendela sesuai dengan selera kita ? Bisa, karena tutorial kali ini kita akan membuat suatu bentuk jendela dengan TitleBar, tombol Minimize, Maximize dan Exit ala sendiri dan sangat mudah sekaligus sederhana dalam pembuatannya. Sudah tidak sabar ? Kalau begitu kita langsung saja ke langkah yang pertama yaitu,
Buatlah form untuk merancang tampilan jendela aplikasi seperti terlihat pada gambar 1. Kontrol-kontrol yang ditambahkan pada form tersebut adalah :
- 1 buah Label
- 5 buah PictureBox
Ubahlah properti-properti dari kontrol-kontrol tersebut seperti tertera pada tabel 1.
Kontrol
Properti
Nilai
Label1
BackStyle
0 - Transparent
(Name)
lblTitle
Caption
Jendela buatanku
ForeColor
&H00FFFFFF&
Picture1
BackColor
&H000080FF&
BorderStyle
0 - None
Width
6735
Height
375
(Name)
PicTitleBar
Picture2
BackColor
&H00008000&
BorderStyle
0 - None
Width
255
Height
255
(Name)
PicMinimize
ToolTipText
Minimize
Picture3
BackColor
&H00800000&
BorderStyle
0 - None
Width
255
Height
255
(Name)
PicMaximize
ToolTipText
Maximize
Picture4
BackColor
&H00000080&
BorderStyle
0 - None
Width
255
Height
255
(Name)
PicExit
ToolTipText
Exit
Picture5
BackColor
&H000080FF&
BorderStyle
0 - None
Width
6735
Height
135
(Name)
PicFootBar
Form1
Caption
JENDELA BUATANKU
BorderStyle
0 - None
ShowInTaskbar
True
StartUpPosition
2 - CenterScreen
Width
6720
Height
4440
Tabel 1.
Sebagai keterangan, kotak-kotak kecil  berwarna pada Form masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Kotak berwarna hijau akan diberi fungsi Minimize jendela, sebaliknya kotak berwarna biru akan kita beri fungsi Maximize jendela , dan kemudian kotak berwarna merah sebagai fungsi untuk menutup jendela atau exit.  Sebagaimana jendela aplikasi pada umumnya, jendela harus mudah dipindah-pindah yang bisanya mendrag bagian TitleBar.
Maka pada PicTitleBar, kita akan memasukkan kode program yang dapat menggeser jendela seperti yang tertera pada Listing 1. Sekarang buat Module dan kemudian isi dengan kode program pada Listing 2 untuk mendeklarasikan fungsi yang dibutuhkan untuk mendrag jendela. Pada Listing 3 terdapat kode program untuk PicMinimize supaya ketika kita klik kotak warna hijau , tampilan jendela dalam keadaan minimize. Sekarang bagaimana mengatur tampilan menjadi Maximize ? Isi kode program pada PicMaximize dan PicTitleBar seperti yang terlihat pada Listing 4 .
Untuk mengaktifkan Maximize kita perlu mengatur lebar dan tinggi jendela baik dalam keadaan normal atau maximize seperti pada Listing 5. Ukuran-ukuran yang ada pada Listing 5 hanya berlaku bila jendela yang kita buat berada pada layar monitor yang berresolusi 1024x768 pixel. Di luar resolusi itu hasil tampilan jendela akan terlihat berantakan. Maka jika itu terjadi, kita dapat menyesuaikannya dengan mengatur kembali  nilai lebar dan tinggi jendela aplikasi yang kita buat.
Seperti kode program yang tertera pada Listing 5, kita mengatur agar saat jendela dalam keadaan normal, ToolTip pada PicMaximize menampilkan tulisan ”Maximize”. Saat tampilan dalam keadaan Maximize, ToolTip menampilkan tulisan ”Restore Down”.   Langkah yang terakhir, pada PicExit kita memasukkan kode program yang berfungsi menutup aplikasi seperti yang tertera pada Listing 6. Supaya tampilan lebih menarik lagi, kita juga dapat mengimpor gambar pada setiap kontrol PictureBox.  Tutorial berikutnya kita akan mencoba memeberikan efek trasparan pada jendela aplikasi yang kita buat. Selamat mencoba !!!
Listing 1
CODE:
  1. Private Sub PicTitleBar_MouseDown(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single)
  2. ‘Jika tampilan dalam keadaan Maximize, Jendela tidak akan pernah dapat digeser-geser
  3. If  Me.WindowState <> 2 Then
  4. GeserJendela Me
  5. End If
  6. End Sub
Listing 2
CODE:
  1. Public  Declare Function SendMessage Lib "user32" Alias "SendMessageA" _
  2. (ByVal hWnd As Long, ByVal wMsg As Long, ByVal wParam As Long, lparam _
  3. As Any) As Long
  4. Declare Sub ReleaseCapture Lib "user32" ()
  5.  
  6. Public Sub GeserJendela(TheForm As Form)
  7. ReleaseCapture
  8. Call SendMessage(TheForm.hWnd, &HA1, 2, 0&)
  9. End Sub
Listing 3
CODE:
  1. Private Sub PicMinimize_Click()
  2. Me.WindowState = 1
  3. Me.PicMinimize.BackColor = &H8000&
  4. End Sub
Listing 4
CODE:
  1. Private Sub PicMaximize_Click()
  2. AksiMaximize
  3. Me.PicMaximize.BackColor = &H800000
  4. End Sub
  5.  
  6. Private Sub PicTitleBar_DblClick()
  7. AksiMaximize
  8. End Sub
  9.  
  10. Private Sub lblTitle_DblClick()
  11. AksiMaximize
  12. End Sub
  13.  
  14. Private Sub lblTitle_MouseDown(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single)
  15. geser
  16. End Sub
Listing 5
CODE:
  1. Sub AksiMaximize()
  2. If  Me.WindowState = 2 Then
  3. Me.WindowState = 0
  4. Me.PicMinimize.Left = 5640
  5. Me.PicMaximize.Left = 6000
  6. Me.PicExit.Left = 6360
  7. Me.PicMaximize.ToolTipText = "Maximize"
  8. Me.PicFootBar.Top = 4320
  9. Else
  10. Me.WindowState = 2
  11. Me.PicTitleBar.Width = 15400
  12. Me.PicMinimize.Left = 14200
  13. Me.PicMaximize.Left = 14600
  14. Me.PicExit.Left = 15000
  15. Me.PicMaximize.ToolTipText = "Restore Down"
  16. Me.PicFootBar.Width = 16000
  17. Me.PicFootBar.Top = 11400
  18. End If
  19. End Sub
Listing 6
CODE:
  1. Private Sub PicTitleBar_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single)
  2. Me.PicExit.BackColor = &H80&
  3. Me.PicMaximize.BackColor = &H800000
  4. Me.PicMinimize.BackColor = &H8000&
  5. End Sub
  6.  
  7. Private Sub PicMaximize_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single)
  8. Me.PicMaximize.BackColor = &HFF0000
  9. End Sub
  10.  
  11. Private Sub PicMinimize_MouseMove(Button As Integer, Shift As Integer, X As Single, Y As Single)
  12. Me.PicMinimize.BackColor = &HFF00&
  13. End Sub
Listing 7
CODE:
  1. Private Sub PicExit_Click()
  2. End
  3. End Sub

Kamis, 24 Februari 2011

Silsilah Angklung

Gambelan angklung
Hal-hal umum

                Gambelan angklung merupakan salah satu perangkat gambelan bali yg berlaras selendro, sebagian besar menggunakan tungguhan yg berbahan dari perunggu , kecuali tungguhan kendang dan suling

                Dibali terdapat 3 jenis perangkat gambelan angklung yaitu perangkat gambelan angklung kembang kirang (Tembang kirang), angkelung klentangan dan angkelung don nem. Ketiga jenis perangkat gambelan angkelung tersebut dibedakan atas jumlah penggunaan nada maupun bilahnya. Gambelan angkelung kembang kirang menggunakan 4 nada dengan menggunakan 4 bilah, angklung kelentang menggunakan 5 nada dengan menggunakan 7 sampai 8 bilah, angkelung don nem menggunakan 5 nada dengan menggunakan 6 bilah. Dengan adanya pperbedaan jumlah nada maupun bilah tersebut, akan dapat mempunyai repertoar yang berbeda dengan roso gending atau musikalitas yang berbeda beda pula. Perbedaan yg lain terdapat pula pada bentuk gending. Maupun garap. Diantara jenis perangkat gambelan angklung tersebut angkelung kembang kirang yang mempunyai wilayah nada yang paling sedikit, akibatnya dalam penyajian suatu gending jenis  reikan gangsa menggunakan garap cecandetan. Demikian juga tetungguhan reyongnya menggunakan pola ubit-ubitan. Adapun perangkat gambelan angkelung klentang dan gambelan angklung yang menggunakan don nem, garap jenis tungguhan gangsanya selain menggunakan garap norot dan cecandetan juga menggunakan garap nyogcag, sedangkan tugguhan reyongnya selain menggunakan pola tabuhan ubit-ubitan juga dapt menggunakan pola tabuhan norot. Hal ini disebabkan karena wilayah nada maupun penggunaan bilahnya lebih banyak dari perangkat angkelung kembang kirang.

                Berdasarkan asumsi dari seniman-seniman tua konon ceritanya bahwa perangkat gambelan angkelung klentangan, termasuk juga perangkat angklung don nem, merupakan hasil pengembangan dari perangkat gambelan angkelung kembang kirang oleh seniman-seniman dari buleleng. Sampai sekarang asumsi tersebut belum didasari bukti-bukti yg relevan. Berdasarkan daftar informasi seni dan organisasi. Di lingkungan kanwil depdikbud profinsi bali tahun 1995/1996. Perangkat gambelan angkelung tercatat sebanyak 690 perangkat dengan rincian penyebaran sebagai berikut :

·         Di kabupaten buleleng terdapat 121 perangkat gambelan angkelung.
·         Di Kabupaten Badung terdapat 50 perangkat gambelan angkelung.
·         Di Kabupaten bangli terdapat 60 perangkat gambelan angkelung.
·         Di Kabupaten Gianyar terdapat 151 perangkat gambelan angkelung.
·         Di Kabupaten jembrana  terdapat 11 perangkat gambelan angkelung.
·         Di Kabupaten klungkungterdapat 49 perangkat gambelan angkelung.
·         Di Kabupaten karangasem terdapat 121 perangkat gambelan angkelung.
·         Di Kabupaten tabanan terdapat 37 perangkat gambelan angkelung.
·         Di Kodya denpasar terdapat 50 perangkat gambelan angkelung.

Dengan melihan data tersebut di atas jumlah gambelan angkelung termasuk cukup banyak dibandingkan dengan perangkat gambelan lainnya, kecuali perangkat gambelan gong kebyar.

Tungguhan

Penggunaan tungguhan dalam perangkat gambelan angkelung bersifat tidak mengikat. Artinya satu perangkat gambelan angkelung dari satu desa kemungkinan besar terdapat perbedaan jumlah dan jenis tungguhan yang digunakan

                Satu alternatif penggunaan tungguhan pada perangkat gambelan angklung adalah sebagai berikut :
-          Satu pasang kendang lanang dan wadon.
-          Dua tungguh jegogan atau jublag.
-          Satu tungguh reyong atau barangan
-          Empat tungguh pemade
-          Empat tungguh kantil
-          Satu buah kempul
-          Satu pangkon ceng-ceng ricik
-          Satu buah tawa-tawa atau kajar
-          Beberapa buah suling

Repertoar

                Repertoar atu gending-gending gambelan angkelung kebanyakan bersifat lokal baik nama maupun gendingnya. Repertoar bersifat lokal artinya gending maupun nama gendingnya hanya diketahui atau berlakudi dlam suatu kelompok saja. Nama gending dari suatu seka angklung dengan yg lain bisa sama , tetapi gendingnya bisa juga berbeda. Lain halnya repertoar yg terdapat pada perangkat gambelan lainnya  biasanya terdapat persamaan nama maupun gendingnya. Perbedaan terletak pada garapannya maupun sajian jalannya gending. Repertoar gambelan angkelung terdapat 2 jenis yaitu jenis-jenis gending petegak dan gending-gendingan tari. Gending-gending petegak adalah  gending yg tidak dikaitkan dengan jenis kesenian lain atau mandiri yg tidak berfungsi sebagai iringan. Gending-gending irian tari adalah sajian gending yg digunakan sebagai iringan tari, yg hal ini baik tari untuk keperluan hiburan maupun upacara.

Perkembangan

                Menurut pengamatan kami repertoar gending angklung telah mengalami perkembangan dalam arti penyajian gending-gending gong kebyar baik jenis gending petegak maupun iringan tari.
Hal ini disebabkan karena pengaruh dari perkembangan gambelan gong kebyar yg sangat dominan. Selain itu juga kemungkinan besar karena kebutuhan atau keinginan masyarakat untuk dapat menyajikan gending-gending petegak maupun iringan tari dari perangkat gambelan gong kebyar. Dengan adanya pengaruh tersebut tidak sedikit gambelan angklung digunakan untuk mengiringu tari yg sebenarnya tari tersebut merupakan repertoar tari gong kebyar dan juga penyajian gending-gending petegak. Perkembangan repertoar gambelan angklung menimbulkan pendapat pro dan kontra karena masng-masing pendapat mempunyai sudut pandang berbeda. Sudut pandang yg setuju dengan  perkembangan repertoar angklung dewasa ini dilandasi dengan  alasan bahwa seniman-seniman gambelan angklung mendapat kesempatan untuk menyajikan gending dari perangkat gambelan gong kebyar. Selain itu juga dampak positifnya akan dapat membantu kehidupan keluarga seniman gambelan angklung karena volume kegiatan seni pentasnya akan lebih padat dari sebelmnya.

                Sudut pandang yg kontra mempunyai alasan bahwa perkembangan gambelan angklung sekarang ini akan dapat mengurangi kazanah repertoar dari gambelan angklung sendiri karena akan lebih tertarik menyajikan gending-gending gong kebyar, baik dalam rangka keperluan konser maupun iringan tari. Pendapat yg lain bahwa perangkat gambelan angklung  tidak cocok untuk menyajikan gending-gending gong kebyar karena gending-gending gong kebyar disusun untuk disajikan dalam perangkat gambelan gong kebyar  yg mempunyai karakter yg berbeda.




Bentu gending

                Seperti yg diutarakan di atas bahwa perangkat gambelan angkelung  mempunyai 2 jenis repertoar yaitu jenis gending-gending petegak dan iringan tari. Kedua jenis gending-gending tersebut tidak mempunyai “bentuk gending” (dalam arti sempit).  Dilihat dari satu unsur tidak adanya bentuk gendimg dalam gending-gending gambelan angklung  disebabkan kurangnya tungguhan struktural yg di gunakan.

                Selain itu karena unsur jejer pageh maupun uger-ugernya tidak selengkap pada perangkat gambelan lain seperti pada seperangkat gambelan gong gede, semar pegulingan saih pitu, semar pegulingan saih lima. Gending-gending petegak pada gambelan angklung pada dasarnya terdiri dari dua atau tiga bagian gending yaitu kawitan, pengawak dan atau pengecet. Bagian gending-gending pengawak dan pengecet disajikan secara berulang-ulang.

                Pada dasarnya garap gending gambelan angkelung tidak ada garap penonjolan tabuhan tungguhan tertentu termasuk juga garap saut-sautan. Mengingat sekarang ini gambelan angkelung menyajikan gending-gending dari perangkat gong kenbyar maka dalam penyajian gending-gending angkelung sekarang ini terdapat penonjolan garap maupun garap saut-sautan antara satu tabuhan tungguhan dengan tabuhan tungguhan yang lain.

Fungsi

                Fungsi perangkat gambelan angkelung sementara ini hanya digunakan untuk keperluan upacara manusia yadnya, pitra yadnya yaitu upacara yang berhubungan dengan kehidupan manusia maupun kematian manusia. Tapi kenyataan kususnya pada kabupaten buleleng dan juga didaerah lain-lainnya seperti di daerah kabupaten bangli, perangkat gambelan angkelung banyak digunakan  untuk keperluan upacara dewa yadnya. Di antaranya di desa tejakula di kecamatan tejakula. Kabupaten buleleng. Disana perangkat gambelan angkelung digunakan untuk mengiringi tari baris kuning atau jojor. Tari baris ini disajikan dalam rangkaian upacara-upacara tertentu dengan kata lain dapat dikatakan  bahwa tarian yang disajikan khusus untuk ida shang hyang widi disebut ilen-ilen ida.

Minggu, 19 Desember 2010

Lagu Lawas

Eka Jaya :

Kamis, 11 November 2010

Bintang Band

SETELAH lima tahun lebih solid berlima, kini Bintang tinggal berempat. Jun masih di posisi vokal, diperkuat Ari (gitar), Ogix (bass), dan Tut De (drum). Ke mana Temi, keyboardist band ini? Menjelang penggarapan album terbaru atau album kelima Bintang, Temi mengundurkan diri. “Temi minta berhenti dari Bintang karena kesibukan kerja. Kami tidak bisa menghalangi, kami relakan kalau akhirnya kini Bintang berempat saja. Now the real Bintang was born,” terang  Jun.
Dengan formasi berempat ini, Jun mengaku di lagu-lagu barunya nanti, musik Bintang menjadi minimalis, namun unsur rock lebih kental. Walau begitu tetap saja ada lagu yang ditampilkan melankolis. Jika proses rekaman baru bisa dimulai September ini, bisa dimaklumi karena sebagaimana yang pernah dituturkan Jun, Bintang masih menunggu kepulangan Tut De, yang selama beberapa bulan berangkat ke luar negeri untuk bekerja. Sekembalinya drummer kalem ini pertengahan Agustus lalu, Bintang mulai bersiap untuk penggarapan album baru.

Jun memberi bocoran, rencananya album Bintang nanti akan memuat 10 lagu, dengan komposisi 7 lagu berbahasa Bali, 2 lagu berbahasa Indonesia, dan 1 lagu berbahasa Jepang. Materinya sendiri sudah siap, tinggal memasuki proses rekaman. “Yang jelas saya berharap banyak dan optimis dengan album baru ini nanti. Tahun ini kami betul-betul bersemangat, terlebih sekembalinya Tut De,” ujarnya.

Disinggung mengenai situasi pasar rekaman yang lesu belakangan ini, yang juga melanda penjualan kaset lagu berbahasa Bali, Jun hanya berucap, “Soal pasar, kami tidak begitu pusing. Yang penting saat ini berkarya terus buat Bali.”

Bintang mulai berkiprah di blantika lagu pop Bali dengan merilis album “Bajingan” di awal 2004. Sejumlah hits muncul dari album ini seperti “Nusuk”, “Dewa Ratu”. Setahun berikutnya, Bintang muncul lebih manis di album “Playboy Funky” yang melejitkan lagu “Matunangan Ajak I Luh” dan “YSJTLKTTTNN” alias “yen suba jodoh tusing lakar kija tresnane teka tusing ngorang-ngorang”. Tahun 2006, Bintang melepas “Rambo Olo-olo” yang mempopulerkan lagu “Arigatou Made”. Terakhir, band yang terbilang cukup aktif di blantika lagu Bali ini merilis “Sok USA” dan selanjutnya Bintang band melejit kembali dengan lagu "Sayonara Mata Aimasyo" dalam Album baru mereka "Made In Bali". 
 

Download Lagu mp3 Bintang Band

Bajingan Eling
Playboy Funky

Rambo Olo-Olo

Sok U.S.A
Made In Bali

Rabu, 10 November 2010

Nanoe Biroe

nanoe lahir di Denpasar 17 November 1982 dengan nama I Made Murdita. Dia mulai menekuni seni musik sejak SD dan mencari jati diri lewat pembentukan lebih dari 10 band. Salah satu band yang populer yang dimotori oleh nanoe Biroe adalah BIROE BAND.
Nama nanoe Biroe mencuat kencang setelah keputusannya bersolo karir dan memainkan lagu berbahasa Bali. Fantastisnya penjualan album hingga mencapai angka 42.000 copy .
Juga diiringi menjamurnya fans nanoe Biroe yang dijuluki BADUDA dari anak-anak kecil, remaja, mahasiswa, pejabat, sampai ibu-ibu dan sebagian besar lapisan masyarakat di Bali. Hal ini dikarenakan lagu-lagu yang easy listening dan musik yang bervariasi (rock, pop, reggae, punk dan lain-lainnya ). 


nanoe Biroe telah mengeluarkan 6 Album dari tahun 2005 :
* Album Suba Kadung Matulis (2005)
* Album Metunangan Ngajak Dewa (2006)
* Album Kompilasi Beduda Idol I (2007)
* Album CD Transisi Mimpi (2008)
* Album m3tamorforia (2009)
* Album (+) POSITIF (2010)

Download Full Album nanoe Biroe Disini :

Suba Kadung Metulis

Metunangan Ngajak Dewa

Kompilasi Beduda Idol I

m3tamorforia

 (+) POSITIF