Gambelan angklung
Hal-hal umum
Gambelan angklung merupakan salah satu perangkat gambelan bali yg berlaras selendro, sebagian besar menggunakan tungguhan yg berbahan dari perunggu , kecuali tungguhan kendang dan suling
Dibali terdapat 3 jenis perangkat gambelan angklung yaitu perangkat gambelan angklung kembang kirang (Tembang kirang), angkelung klentangan dan angkelung don nem. Ketiga jenis perangkat gambelan angkelung tersebut dibedakan atas jumlah penggunaan nada maupun bilahnya. Gambelan angkelung kembang kirang menggunakan 4 nada dengan menggunakan 4 bilah, angklung kelentang menggunakan 5 nada dengan menggunakan 7 sampai 8 bilah, angkelung don nem menggunakan 5 nada dengan menggunakan 6 bilah. Dengan adanya pperbedaan jumlah nada maupun bilah tersebut, akan dapat mempunyai repertoar yang berbeda dengan roso gending atau musikalitas yang berbeda beda pula. Perbedaan yg lain terdapat pula pada bentuk gending. Maupun garap. Diantara jenis perangkat gambelan angklung tersebut angkelung kembang kirang yang mempunyai wilayah nada yang paling sedikit, akibatnya dalam penyajian suatu gending jenis reikan gangsa menggunakan garap cecandetan. Demikian juga tetungguhan reyongnya menggunakan pola ubit-ubitan. Adapun perangkat gambelan angkelung klentang dan gambelan angklung yang menggunakan don nem, garap jenis tungguhan gangsanya selain menggunakan garap norot dan cecandetan juga menggunakan garap nyogcag, sedangkan tugguhan reyongnya selain menggunakan pola tabuhan ubit-ubitan juga dapt menggunakan pola tabuhan norot. Hal ini disebabkan karena wilayah nada maupun penggunaan bilahnya lebih banyak dari perangkat angkelung kembang kirang.
Berdasarkan asumsi dari seniman-seniman tua konon ceritanya bahwa perangkat gambelan angkelung klentangan, termasuk juga perangkat angklung don nem, merupakan hasil pengembangan dari perangkat gambelan angkelung kembang kirang oleh seniman-seniman dari buleleng. Sampai sekarang asumsi tersebut belum didasari bukti-bukti yg relevan. Berdasarkan daftar informasi seni dan organisasi. Di lingkungan kanwil depdikbud profinsi bali tahun 1995/1996. Perangkat gambelan angkelung tercatat sebanyak 690 perangkat dengan rincian penyebaran sebagai berikut :
· Di kabupaten buleleng terdapat 121 perangkat gambelan angkelung.
· Di Kabupaten Badung terdapat 50 perangkat gambelan angkelung.
· Di Kabupaten bangli terdapat 60 perangkat gambelan angkelung.
· Di Kabupaten Gianyar terdapat 151 perangkat gambelan angkelung.
· Di Kabupaten jembrana terdapat 11 perangkat gambelan angkelung.
· Di Kabupaten klungkungterdapat 49 perangkat gambelan angkelung.
· Di Kabupaten karangasem terdapat 121 perangkat gambelan angkelung.
· Di Kabupaten tabanan terdapat 37 perangkat gambelan angkelung.
· Di Kodya denpasar terdapat 50 perangkat gambelan angkelung.
Dengan melihan data tersebut di atas jumlah gambelan angkelung termasuk cukup banyak dibandingkan dengan perangkat gambelan lainnya, kecuali perangkat gambelan gong kebyar.
Tungguhan
Penggunaan tungguhan dalam perangkat gambelan angkelung bersifat tidak mengikat. Artinya satu perangkat gambelan angkelung dari satu desa kemungkinan besar terdapat perbedaan jumlah dan jenis tungguhan yang digunakan
Satu alternatif penggunaan tungguhan pada perangkat gambelan angklung adalah sebagai berikut :
- Satu pasang kendang lanang dan wadon.
- Dua tungguh jegogan atau jublag.
- Satu tungguh reyong atau barangan
- Empat tungguh pemade
- Empat tungguh kantil
- Satu buah kempul
- Satu pangkon ceng-ceng ricik
- Satu buah tawa-tawa atau kajar
- Beberapa buah suling
Repertoar
Repertoar atu gending-gending gambelan angkelung kebanyakan bersifat lokal baik nama maupun gendingnya. Repertoar bersifat lokal artinya gending maupun nama gendingnya hanya diketahui atau berlakudi dlam suatu kelompok saja. Nama gending dari suatu seka angklung dengan yg lain bisa sama , tetapi gendingnya bisa juga berbeda. Lain halnya repertoar yg terdapat pada perangkat gambelan lainnya biasanya terdapat persamaan nama maupun gendingnya. Perbedaan terletak pada garapannya maupun sajian jalannya gending. Repertoar gambelan angkelung terdapat 2 jenis yaitu jenis-jenis gending petegak dan gending-gendingan tari. Gending-gending petegak adalah gending yg tidak dikaitkan dengan jenis kesenian lain atau mandiri yg tidak berfungsi sebagai iringan. Gending-gending irian tari adalah sajian gending yg digunakan sebagai iringan tari, yg hal ini baik tari untuk keperluan hiburan maupun upacara.
Perkembangan
Menurut pengamatan kami repertoar gending angklung telah mengalami perkembangan dalam arti penyajian gending-gending gong kebyar baik jenis gending petegak maupun iringan tari.
Hal ini disebabkan karena pengaruh dari perkembangan gambelan gong kebyar yg sangat dominan. Selain itu juga kemungkinan besar karena kebutuhan atau keinginan masyarakat untuk dapat menyajikan gending-gending petegak maupun iringan tari dari perangkat gambelan gong kebyar. Dengan adanya pengaruh tersebut tidak sedikit gambelan angklung digunakan untuk mengiringu tari yg sebenarnya tari tersebut merupakan repertoar tari gong kebyar dan juga penyajian gending-gending petegak. Perkembangan repertoar gambelan angklung menimbulkan pendapat pro dan kontra karena masng-masing pendapat mempunyai sudut pandang berbeda. Sudut pandang yg setuju dengan perkembangan repertoar angklung dewasa ini dilandasi dengan alasan bahwa seniman-seniman gambelan angklung mendapat kesempatan untuk menyajikan gending dari perangkat gambelan gong kebyar. Selain itu juga dampak positifnya akan dapat membantu kehidupan keluarga seniman gambelan angklung karena volume kegiatan seni pentasnya akan lebih padat dari sebelmnya.
Sudut pandang yg kontra mempunyai alasan bahwa perkembangan gambelan angklung sekarang ini akan dapat mengurangi kazanah repertoar dari gambelan angklung sendiri karena akan lebih tertarik menyajikan gending-gending gong kebyar, baik dalam rangka keperluan konser maupun iringan tari. Pendapat yg lain bahwa perangkat gambelan angklung tidak cocok untuk menyajikan gending-gending gong kebyar karena gending-gending gong kebyar disusun untuk disajikan dalam perangkat gambelan gong kebyar yg mempunyai karakter yg berbeda.
Bentu gending
Seperti yg diutarakan di atas bahwa perangkat gambelan angkelung mempunyai 2 jenis repertoar yaitu jenis gending-gending petegak dan iringan tari. Kedua jenis gending-gending tersebut tidak mempunyai “bentuk gending” (dalam arti sempit). Dilihat dari satu unsur tidak adanya bentuk gendimg dalam gending-gending gambelan angklung disebabkan kurangnya tungguhan struktural yg di gunakan.
Selain itu karena unsur jejer pageh maupun uger-ugernya tidak selengkap pada perangkat gambelan lain seperti pada seperangkat gambelan gong gede, semar pegulingan saih pitu, semar pegulingan saih lima. Gending-gending petegak pada gambelan angklung pada dasarnya terdiri dari dua atau tiga bagian gending yaitu kawitan, pengawak dan atau pengecet. Bagian gending-gending pengawak dan pengecet disajikan secara berulang-ulang.
Pada dasarnya garap gending gambelan angkelung tidak ada garap penonjolan tabuhan tungguhan tertentu termasuk juga garap saut-sautan. Mengingat sekarang ini gambelan angkelung menyajikan gending-gending dari perangkat gong kenbyar maka dalam penyajian gending-gending angkelung sekarang ini terdapat penonjolan garap maupun garap saut-sautan antara satu tabuhan tungguhan dengan tabuhan tungguhan yang lain.
Fungsi
Fungsi perangkat gambelan angkelung sementara ini hanya digunakan untuk keperluan upacara manusia yadnya, pitra yadnya yaitu upacara yang berhubungan dengan kehidupan manusia maupun kematian manusia. Tapi kenyataan kususnya pada kabupaten buleleng dan juga didaerah lain-lainnya seperti di daerah kabupaten bangli, perangkat gambelan angkelung banyak digunakan untuk keperluan upacara dewa yadnya. Di antaranya di desa tejakula di kecamatan tejakula. Kabupaten buleleng. Disana perangkat gambelan angkelung digunakan untuk mengiringi tari baris kuning atau jojor. Tari baris ini disajikan dalam rangkaian upacara-upacara tertentu dengan kata lain dapat dikatakan bahwa tarian yang disajikan khusus untuk ida shang hyang widi disebut ilen-ilen ida.
0 komentar:
Posting Komentar